Orang yg paling bahagia tidak selalu memiliki sesuatu yg terbaik, tetapi hanya berusaha menjadikan setiap apapun yg hadir dalam hidupnya dengan cara yg terbaik. Karena pada akhirnya kita dinilai bukan berdasar pada apa yg kita miliki, tapi apa yg kita berikan.
Hari-hari ini terasa semakin berat untuk kulalui. Kadang aku sering berpikir Bapa betapa Kau tahu kalau aku mampu melewati semua ini. Aku belajar berserah. Kasih karunia kasih karunia.. Tidak memusingkan perkara dunia tapi memfokuskan diri dengan perkara diatas. Karena hari esok punya kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Belajar bersyukur melalui air mata :)
Aku belajar diam saat semuanya terasa terlalu sesak.
Aku tenang.. saat ku tahu semua kata-kata akan terlalu menyakitkan didengar.
Mencoba suasana hening kala penat terlalu bising untuk aku pikirkan. Berserah saat bertahan terlalu lelah untuk kulakukan.
Tawa diluar siapa yg tahu di dalam? Semakin membuatku menyadari apa yg terlihat bukan berarti apa yg diketahui.
Jenuh memperhatikan topeng-topeng indah yg terpasang setiap hari tanpa ada kejujuran di setiap senyumannya.
Karena karakter teruji saat kita sendiri bukan saat ramai.
Belajar mengamati lewat kacamata Allah, melihat melalui hati.
Tuhan pasti beri kekuatan.. Tuhan pasti limpahkan damai sejahtera..
Aku belajar diam dari banyaknya bicara.
Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan.
Aku belajar mengalah dari suatu keegoisan.
Aku belajar menangis dari suatu kebahagiaan.
Dan aku belajar tegar dari kehilangan.
Karena Tuhan lah yg membuatmu mampu tersenyum walau menangis.
Untuk bertahan saat kau hendak menyerah.
Untuk berdoa saat kau kehabisan kata-kata.
Untuk mencintai walau hatimu hancur berkali-kali.
Untuk mengerti walau tak satupun yg kelihatan memberi arti.
Roma 12:12 “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.”