Kejadian 2
“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18)
Firman ini bukan hanya ditunjukkan pada Adam saja, tetapi untuk setiap pria di dunia ini. Arti penolong bukan saja berarti seorang istri, tetapi seorang wanita yang membantu saudaranya, adiknya, kakaknya atau temannya. Penolong disini, bukanlah seorang pembantu, tetapi apa yang tidak bisa dilakukan pria, atau pekerjaannya terlalu overload, disitu wanita berperan.
Seringkali seorang suami tidak menganggap istrinya penolong yang sepadan, sehingga timbul ketidakpuasan di dalam hati suaminya. Lebih parah lagi kalau dia mencari “penolong yang lain” di luar rumahnya.
Seringkali juga suami menganggap istrinya sebagai “penghambat” dalam pelayanannya. Nah, suami seperti ini telah kehilangan janji Tuhan yang sangat indah dalam hidupnya. Karena jika menyimak kejadian 2:18, Tuhan lah yang berfirman memberikan penolong yang sepadan. Dalam hal ini suami tidak meresponi janji Tuhan dengan baik.
Perempuan yang cantik, saya tidak tahu, apakah Anda sudah menjadi seorang penolong yang benar? Kalau belum, maksimalkanlah hidup Anda. Jadilah seorang penolong yang selalu dapat diandalkan. Karena dengan demikian, Anda telah melakukan kehendak Tuhan. Karena wanita diciptakan sebagai penolong, entah itu terhadap suami Anda, orangtua, adik, kakak, atau siapapun juga dia yang ada di sekitar Anda.
Seorang penolong tidak mengharapkan imbalan. Seorang penolong harus memiliki hati yang tulus. Seorang penolong haruslah dengan rela hati melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam segala perkara dengan senyuman yang selalu menghiasi bibirnya.