Sunday, July 6, 2014

'Untuk Awan'

Halo Awan :) Ini tulisan buat Awan, entah buat Awan beneran yang ada di langit atau siapapun yang punya nama Awan, dan atau namanya ada kata 'Awan' nya, misalnya Irawan, Setiawan, Wirawan, Darmawan, atau siapapun deh :p (MAKSA BANGET YA! HAHAHA). Hari ini, Minggu, siang, abis ujan, dan disamping gue ada jendela besar untuk bisa lihat kamu, Awan.

Kata seseorang beberapa waktu lalu, "Gue suka aja sama awan, dia bebas terbang kemana aja. Free." Pernyataannya bener-bener menenangkan ya, gue ngerasa seperti agak terhipnotis dan sejenak jadi ngebayangin bebasnya awan di langit.

Tapi dengan dodol gue jawab, "Kalo gue suka awan karena kayak gula kapas. Terus kalo liat awan jadi pengen ngemil, pengen makan." BENER-BENER NGERUSAK SUASANAAAA SHEELLL!! (Gue juga enggak ngerti ngapain jawab kayak gitu huhu. Kenapa di pikiran gue cuma makanan *emoticon nangis guling-guling di lantai supermarket*)

Terus dia jawab lagi, "Awan itu enggak bisa dimakan tau. Dipegang aja enggak bisa, mereka nyebar. Jadi biarin dia terbang bebas aja, jauh lebih cakep jadinya."

--------------------------------------------------------------------------------

Well, percakapan gue kemarin membawa gue hari ini untuk mengamati awan. Mengamati kamu yang putih, menyebar, dibawah bayangan langit. Kamu yang suka berubah-ubah bentuknya dan terbang mengikuti arah tiupan angin. Kamu yang kadang meneduhkan dan mempesona. Yang kadang hanya dengan melihat kamu putih saja, dapat membuat rasa aman, yakin bahwa cuaca hari ini akan baik-baik saja. Namun kadang juga membuat rasa getir melihat kamu berubah menjadi abu-abu, khawatir kamu menurunkan titik air. Dilain sisi, merasa nyaman dengan bau senyawa yang akan datang seiring dengan berubah nya warnamu.

Sama seperti kehidupan bukan? Saat semua begitu cerah dan kita begitu putih, kita percaya semua baik-baik aja. Kita terbang kesana kemari, berubah bentuk apapun yg kita suka. Lalu perlahan kita kelelahan, berubah menjadi abu-abu, serasa membawa beban berat hingga akhirnya kita menghitam, guntur dimana-mana terasa begitu menekan. Hingga akhirnya semua orang butuh menangis di kaki Tuhan, butuh menurunkan air tersebut, butuh mengeluarkan hujan.. Supaya menjadi ringan dan putih kembali. Juga.... supaya muncul pelangi.

Selamat hari Minggu.
Have a lovely day ;)

No comments: