Wednesday, December 12, 2012

Everybody's Perfect

Gue enggak bilang hidup gue perfect 100%, no. Tapi kalau orang-orang bilang nobody's perfect, bolehkah gue bilang everybody's perfect? Kenapa?

Semua pasti sering banget denger kisah tentang kepompong sebelum jadi kupu-kupu. Pernah nggak kita renungin kalau proses yang mereka lalui itu menunjukan kalau hidup mereka amat sempurna? Banyak yang bilang kalau ulat sama kepompong itu bukan kehidupan yang sempurna, tapi kupu-kupu lah kehidupan yang sempurna. I don't think so, kenapa lagi? Ulat dan kepompong adalah sempurna meski kalau kita lihat fase itu menyakitkan. Coba bayangin seandainya mereka enggak melalui fase itu dengan sempurna, pasti pada akhirnya kita enggak akan pernah lihat kupu-kupu yang sempurna.

Roma 8:28 bilang, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Percayalah, Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu (termasuk hal-hal yang kita anggap enggak sempurna) untuk mendatangkan kebaikan pada akhirnya. Mungkin sekarang kita sedang ngalamin hal-hal yang enggak enak, fase-fase berat, tapi justru disaat seperti itu mampukah kita untuk tetap bersyukur sama semua keadaan dan berani bilang kalau kita sedang melewati fase menuju kesempurnaan? Apapun yang boleh terjadi dalam hidup kita, percaya deh kita telah dan sedang mengalami the perfect experiences, the perfect condition, the perfect mistakes, and the perfect life!

Banyak hal yang terjadi, yang dulu gue bilang itu sakit, tapi sekarang dengan bangga boleh gue bilang kalau itu semua proses yang sempurna....

Terima kasih Tuhan buat Papi, karena Papi aku boleh mengenal kasih Bapa, merasakan kasih itu benar-benar hidup dan melawat seluruh kehidupanku..
Terima kasih Tuhan buat Mami, karena Mami pengenalanku akan Kristus terus bertambah, aku boleh tahu kalau ada satu pribadi yang memperhatikan kehidupanku dan menopangku saat aku hampir jatuh, yaitu Tuhan Yesus..
Terima kasih Tuhan buat Papi Nathan, karena lewat Papi Nathan aku boleh belajar tentang melihat dengan mata iman, belajar untuk tahu bahwa kasih karunia Allah selalu cukup untuk hidupku..
Terima kasih Tuhan buat Mami Oline, karena Mami Oline aku boleh sadar tak cukup hanya menjadi baik, tapi harus menjadi benar, karena baik belum tentu benar, namun hal yang benar pasti mendatangkan kebaikan. Belajar menghidupi Firman Allah didalam hidupku..
Tuhan, terima kasih buat orang tua yang luar biasa, keluarga yang begitu luar biasa yang Engkau beri untuk aku boleh semakin mengenal-Mu dan melewati proses menjadi sempurna :)

No comments: