Tuesday, December 25, 2012

So, Please Just Fall In Love With Me This Christmas

Merry Christmas everyoneeee!!
Lagi ga tau apa yg mau diomongin nih, gue kasih lagu aja ya. Theme song gue christmas ini hihihi

"Cold December Night"
Michael Buble

Stockings are hung with care

As Children sleep with one eye open
Well, now there's more than toys at stake
Cause I'm older now but not done hoping

The twinkling of the lights

The scent of candles fill the household
Old Saint Nick has taken flight
With a heart on board so please be careful

Each year I ask for many different things

But now I know what my heart wants you to bring

So please just fall in love with me this Christmas

There's nothing else that I will need this Christmas
Won't be wrapped under a tree
I want something that lasts forever
So kiss me on this cold December night

A tree that smells of pine

A house that's filled with joy and laughter
The mistletoe says stand in line
Loneliness is what I've captured
Oh but this evening can be a holy night
Let's cozy on up by the fireplace
And dim those Christmas lights

So please just fall in love with me this Christmas

There's nothing else that you will need this Christmas
Won't be wrapped under a tree
I want something that lasts forever
So kiss me on this cold December night

They call it the season of giving

I'm here, I'm yours for the taking
They call it the season of giving
I'm here, I'm yours

Just fall in love with me this Christmas

There's nothing else that we will need this Christmas
Won't be wrapped under a tree
I want something that lasts forever
Cause I don't wanna be alone tonight
I'll wear you like a Christmas sweater
Walk proudly to the mistletoe tonight
I want something to last forever
So kiss me on this cold December night

They call it the season of giving

I'm here, I'm yours for the taking
They call it the season of giving
I'm here, I'm yours 


Saturday, December 22, 2012

Happy Mother's Day

Alkisah ada seorang ibu muda yang menapakkan kakinya di jalan kehidupan. "Jauhkah perjalanannya?" tanyanya. Dan si pemandu menjawab, "Ya, jalurnya berat. Dan kau akan menjadi tua sebelum mencapai akhir perjalanan. Tapi akhir perjalanan akan lebih baik dari awalnya."

Ibu muda itu tampak berbahagia, tapi dia tidak begitu percaya kalau segala sesuatunya bisa lebih baik dari masa-masa yang sudah dilewatinya. Ibu itu pun bermain-main dengan anak-anaknya, mengumpulkan bunga-bunga bagi mereka di sepanjang perjalanan, memandikan mereka di sungai yang jernih. Mereka bermandikan sinar matahari yang hangat. Ibu muda itu bersuara kencang, "Tidak ada yang lebih indah dari ini."


Ketika malam tiba, terjadi badai yang membuat jalanan menjadi gelap. Anak-anak bergetar ketakutan dan kedinginan. Sang ibu mendekap anak-anak dan menyelimuti mereka dengan mantelnya. Anak-anak itu berkata, "Ibu, kami tidak takut karena engkau ada di dekat kami. Karena ada ibu, kami tidak akan terluka."


Esok paginya, ibu dan anak-anaknya mendaki sebuah bukit. Lama-kelamaan mereka menjadi lelah. Namun, sang ibu selalu berkata pada anak-anaknya, "Sabarlah sedikit lagi, kita pasti akan sampai." Kata-kata itu cukup membuat anak-anak bersemangat kembali untuk melanjutkan pendakian mereka. Dan ketika akhirnya tiba di atas bukit, anak-anak itu berkata, "Ibu, kami tidak akan bisa sampai di sini tanpamu."


Dan ketika berbaring di malam hari, sang ibu memandangi bintang-bintang dan mengucap syukur, "Hari ini lebih baik dari hari sebelumnya, karena anak-anak saya belajar bersikap tabah dalam menghadapi kesusahan. Kemarin, saya memberi mereka keberanian. Hari ini, saya memberi mereka kekuatan."


Dan keesokan harinya, datang awan tebal yang menggelapkan bumi, awan peperangan, kebencian dan kejahatan. Membuat anak-anak itu tersandung dan terjatuh, tapi sang ibu berusaha menguatkan mereka, "Lihatlah ke arah cahaya kemuliaan itu." Anak-anak itu pun menuruti. Di atas awan terlihat cahaya yang bersinar sangat terang, dan cahaya itulah yang membimbing mereka melewati kegelapan itu. Malam itu berkatalah sang ibu, "Inilah hari yang terbaik. Karena saya sudah menunjukkan Tuhan pada anak-anak saya."

Hari pun berlalu dengan cepat, lalu berganti dengan minggu, bulan, dan tahun. Sang ibu pun mulai menua dan tubuhnya menjadi membungkuk. Sementara, anak-anaknya bertumbuh besar dan kuat, serta berjalan dengan langkah berani. Ketika jalan yang mereka lalui terasa berat, anak-anak itu akan mengangkat ibu mereka. Pada akhirnya sampailah mereka di sebuah bukit. Di atas sana, mereka bisa melihat sebuah jalan yang bercahaya dan gerbang emas dengan pintu terbuka lebar. Sang ibu berkata, "Saya sudah mencapai akhir perjalanan. Dan sekarang baru saya tahu akhir perjalanan ini memang lebih baik daripada awalnya karena anak-anak saya bisa berjalan sendiri, dan begitupun cucu-cucu saya."

Dan anak-anaknya berkata, "Ibu akan selalu menyertai kami, sekalipun Ibu sudah pergi melewati gerbang itu." Dan anak-anak itu melihat ibu mereka berjalan sendiri, lalu gerbang itu tertutup di belakangnya. Anak-anak itu berkata lagi, "Kami memang tidak melihatnya lagi, tapi Ibu tetap ada bersama kami. Seorang ibu seperti Ibu kami lebih dari sekadar memori. Dia selalu hidup di hati kami."


Sama seperti dalam kisah di atas, Ibu kita pun selalu bersama kita. Dia bagai suara desiran dedaunan saat kita berjalan menyusuri jalan. Ibu kita hadir di tengah canda tawa kita. Dia mengkristal di setiap airmata kita. Dialah tempat kita berasal, rumah kesayangan kita; dan dialah peta yang mengarahkan langkah yang kita ambil. Dialah cinta kita, dan tidak ada satu pun hal yang bisa memisahkan kita dengan ibu kita. Tidak juga waktu, atau tempat....ataupun kematian. Karena Ibu akan selalu beserta kita.

 

Wednesday, December 12, 2012

Everybody's Perfect

Gue enggak bilang hidup gue perfect 100%, no. Tapi kalau orang-orang bilang nobody's perfect, bolehkah gue bilang everybody's perfect? Kenapa?

Semua pasti sering banget denger kisah tentang kepompong sebelum jadi kupu-kupu. Pernah nggak kita renungin kalau proses yang mereka lalui itu menunjukan kalau hidup mereka amat sempurna? Banyak yang bilang kalau ulat sama kepompong itu bukan kehidupan yang sempurna, tapi kupu-kupu lah kehidupan yang sempurna. I don't think so, kenapa lagi? Ulat dan kepompong adalah sempurna meski kalau kita lihat fase itu menyakitkan. Coba bayangin seandainya mereka enggak melalui fase itu dengan sempurna, pasti pada akhirnya kita enggak akan pernah lihat kupu-kupu yang sempurna.

Roma 8:28 bilang, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Percayalah, Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu (termasuk hal-hal yang kita anggap enggak sempurna) untuk mendatangkan kebaikan pada akhirnya. Mungkin sekarang kita sedang ngalamin hal-hal yang enggak enak, fase-fase berat, tapi justru disaat seperti itu mampukah kita untuk tetap bersyukur sama semua keadaan dan berani bilang kalau kita sedang melewati fase menuju kesempurnaan? Apapun yang boleh terjadi dalam hidup kita, percaya deh kita telah dan sedang mengalami the perfect experiences, the perfect condition, the perfect mistakes, and the perfect life!

Banyak hal yang terjadi, yang dulu gue bilang itu sakit, tapi sekarang dengan bangga boleh gue bilang kalau itu semua proses yang sempurna....

Terima kasih Tuhan buat Papi, karena Papi aku boleh mengenal kasih Bapa, merasakan kasih itu benar-benar hidup dan melawat seluruh kehidupanku..
Terima kasih Tuhan buat Mami, karena Mami pengenalanku akan Kristus terus bertambah, aku boleh tahu kalau ada satu pribadi yang memperhatikan kehidupanku dan menopangku saat aku hampir jatuh, yaitu Tuhan Yesus..
Terima kasih Tuhan buat Papi Nathan, karena lewat Papi Nathan aku boleh belajar tentang melihat dengan mata iman, belajar untuk tahu bahwa kasih karunia Allah selalu cukup untuk hidupku..
Terima kasih Tuhan buat Mami Oline, karena Mami Oline aku boleh sadar tak cukup hanya menjadi baik, tapi harus menjadi benar, karena baik belum tentu benar, namun hal yang benar pasti mendatangkan kebaikan. Belajar menghidupi Firman Allah didalam hidupku..
Tuhan, terima kasih buat orang tua yang luar biasa, keluarga yang begitu luar biasa yang Engkau beri untuk aku boleh semakin mengenal-Mu dan melewati proses menjadi sempurna :)

Tuesday, December 4, 2012

Let Me Know When You're Free

I'm so sick of being let down. I spend so much time worrying about how you are and what you're doing, and what for? We rarely talk and you're always too busy for me. You really couldn't take two seconds out of your day to say something nice? No? You're always way too busy to think about me. And on top of everything falling apart, the one person that I think could make me feel better is probably too busy to talk to me.

Baby, you're so busy changing the world. Wondering if only you know, just one smile, you can change my whole world.

Let me know when you're free, so I can make sure I'm busy.

Saturday, December 1, 2012

Untitled


Perasaan itu.... Kata orang boleh saja datang dan pergi, boleh tinggal lalu meninggalkan. Tapi satu yang aku tahu, perasaan itu selalu punya tempat di dalam hati. Sebut saja kamu. Kamu tahu dulu, di tempat yang paling spesial kamu ada. Tapi kemudian kamu pergi. Lama. Tanpa kamu. Dan bertemu lagi. Kamu tahu.... Perasaan itu ternyata tidak pergi, hanya mati suri. Perasaan itu enggak kemana-mana. Selalu spesial. Karena saat bertemu kamu lagi, ia hidup kembali. Sekarang aku tahu, perasaan itu bukan pergi, karena setiap perasaan itu enggak pernah tinggalkan setiap hati yang harus ia isi.... - Shelly Kus (1 Desember 2012)