Monday, July 23, 2012

A Little Thought


Cuma ingin share satu kebenaran tentang hubungan atau relationship. Jadi kebenaran ini mengenai tahap-tahapnya sebelum berhubungan pacaran dengan seseorang. Kadang karena fisik luar kita jadi terlalu mudah memasukkan seseorang ke dalam hati kita, ga heran kalo hati kita sering kecewa. Seharusnya kita harus tau luar dalamnya seseorang itu dulu kan. Gue punya perumpaan, hati itu kita ibaratkan sebagai rumah. Kalo elu punya rumah apakah semua orang elu perbolehkan masuk? Tentu ada orang-orang yg cuma boleh sampe pagar, sampe teras, di ruang tamu, dan kalau orang yg sangat kita percaya baru boleh masuk ke dalam kamar. Nah, kalau orang-orang yg boleh masuk rumah aja kita tau mana yg boleh dan enggak, lalu begitupun sama hati. Ga sembarang orang seharusnya boleh masuk ke dalam hati kita. Supaya kita ga kecewa. Banyak hubungan yg akhir-akhirnya malah membuat kecewa, karena sering berantem lah, ga diperhatiin lah, selingkuh lah, dan lain-lain.

4 Tahap Hubungan :

1. Introduction
Of course, harus ada perkenalan. Dalam tahap ini biasanya doi cuma menunjukkan yg bagus-bagus, seolah ga bercacat cela haha biasa lah! Nah di tahap ini juga, kenali siapa tuhannya. Kalau sama, tanya agamanya. Kalau sama, tanya kitab yg dibacanya apa. Kalau sama juga, tanya suka dibaca setiap hari atau enggak? Lalu seaktif apa dia di tempatnya beribadah. Kalau jawaban pertanyaan diatas ada yg tidak sama, atau dia enggak suka baca kitab. Ok girls, I have to tell you, stop sampai disitu. Karena apa jaminannya hubungan kalian kedepannya bakal tetep kudus, karena yg seharusnya jadi landasan hubungan kalian aja (Firman Tuhan) ga selalu dia baca. Jangan biarkan hati kalian kecewa di kedepannya. Nah, kalau yg agamanya enggak sama, gue juga cuma bisa bilang 'Stop sampai disitu', jangan mengharapkan saat sudah pacaran orang itu akan pindah ke agama kalian, lah wong Tuhan aja ga bisa merubah dia (karena hati orang tersebut), siapa kalian bisa merubah dia, kalaupun iya itu akan bersifat sementara. Tapi kalau sama, oke kita lanjut ke tahap kedua.

Jika kamu telah berhubungan sex dengan pacarmu, sesungguhnya kamu telah menaburkan benih-benih kematian pada hubunganmu.

2. Make Contact
Di tahap ini, tahap memperhatikan sungguh-sungguh! Tentunya di tahap ini kalian udah bertukar nomor, facebook, twitter, dan media lainnya. Nah lihat statusnya, apakah perkataannya kata-kata yg membangun atau justru kata-kata yg kasar. Percaya atau tidak, kata-kata itu cerminan pikiran dan hati. Kalau dari kata-kata aja udah keliatan ga baik, gimana hatinya? Jangan mau dikecewakan untuk kedepannya. Kalian berhak dapet yg terbaik. Foto-fotonya atau gambar-gambarnya, apakah memuliakan Tuhan atau ... Jika tidak, stop sampai disitu. Jika iya, lanjut ke tahap ketiga.

3. Friendship
Di tahap ini, kenali lebih dalam. Karena statusnya sudah berteman, tentu kalian udah lebih deket dong. Nah lihat respon-responnya saat menghadapi masalah, tekanan, dan lain-lain. Apakah ucapan syukur yg keluar, atau justru respon negative? Marah-marah, bersedih a.k.a galau, kasar? Jika iya, stop sampai disitu. Orang-orang yg selalu bersedih adalah orang yg akan menuntut untuk dikasihi. Ibaratnya seperti gelas kosong yg selalu ingin dituang, jika gelas yg elu punya penuh, maka elu akan selalu menuang ke gelas yg kosong. Tapi gelas itu akan selalu kosong, hingga pada akhirnya gelas yg elu punya pun akan menjadi kosong. Dan gelas yg sama-sama kosong akan saling menuntut untuk sama-sama dikasihi. Yg akan berakhir dengan menuntut untuk diperhatikan, menuntut untuk menghabiskan waktu selalu berdua, cemburuan karena merasa memiliki. Berbeda jika gelas yg dia punya juga penuh, elu berdua akan selalu merasa terpenuhi kasihnya oleh kasih Allah. Dan yg dilakukan oleh gelas yg sama-sama penuh adalah saling memberi tanpa saling menuntut untuk dituang. Dan dari sana, akan terciptalah buah-buah Roh.

Lebih baik menunggu orang yg tepat, daripada berjalan dengan orang yg bersedih.

4. Intimacy
Ini tahap terakhir, kalau kalian udah bener-bener yakin sama orang tersebut. Tuhannya sama, agamanya sama, kitabnya sama, aktif di tempat dia beribadah, responnya baik, dan lewat hidup dan perkataannya Tuhan dimuliakan. Berdoa untuknya, lebih baik sambil berpuasa. Biar Tuhan yg kasih tau apa memang dia orangnya atau bukan. Terkadang, orangnya tepat, caranya tepat, tapi waktunya belum tepat.

Oke segitu dulu dari gue hehe semoga membantu :) Oya, satu lagi.. Saat yg paling tepat seseorang memerlukan pasangan adalah saat orang itu merasa dia tidak memerlukan pasangan :) Karena dia sudah merasa mapan, dan cukup. Jadi yg akan dilakukan orang ini saat bertemu pasangan adalah memberi dan memberi. Apa jadinya jika dua orang yg selalu memberi berada dalam satu hubungan yg landasannya adalah Firman Tuhan? Well, gue bisa pastikan mereka bahagia :)

Raise Your Standard! Kalau mau dapet yg bener-bener terbaik :)