Sunday, December 25, 2016

Once Upon a December

Mengusahakan suatu hubungan supaya bisa terjadi itu butuh usaha kecil, tapi menjaganya agar tetap utuh itu yang butuh usaha besar. Rasanya seperti baru kemarin, gue dan sesosok makhluk kecil ini menjadi musuh. Gue ingat tatapan sinis yang selalu gue lempar setiap kali berpapasan. Sangat benci, hingga lupa alasan awal mengapa bisa menganggap dia musuh.

Berawal dari SMA, dimana gue punya seorang pacar yang ke ’gap’ SMS-an rutin dengan si cewek mungil, sebut saja dia Rosalinda. HAHAHA. Well, gue bukan tipe cewek pencemburu sih, hanya waktu itu akibat kompor-kompor bertebaran dimana-mana, mateng lah gue dan Rosalinda ini lah yang jadi sasarannya. Hampir 2 tahun, Rosalinda harus jadi korban tatapan sinis gue di sekolah dan di ekskul (sialnya dia, mengambil ekskul yang sama dengan gue). Hingga akhirnya di penghujung tahun akhir mendekati kelulusan, gue benar-benar lupa alasan gue membenci si Rosalinda ini. Juga berkat media sosial, gue dan Rosalinda pun akhirnya memulai percakapan di twitter, yang berakhir dengan kedekatan. Kami bersahabat dekat, pada akhirnya, hingga kini. Mari kita buka kedok asli si Rosalinda.

Namanya BERNIKE ALEXANRIA. Cantik, mungil, lucu, seru jadi korban bully-an, phlegmatic (tapi selalu mengaku-aku sanguine), manis, romantis (CIYEEH), dan masih banyak lagi. Gue ingat dari awal bersahabat, betapa dia yang selalu jadi big supporter untuk setiap hal yang gue lakukan, setiap kata-kata yang keluar selalu terlihat tulus tanpa dibuat-buat. Sedih, karena sekarang kami sudah tidak terlalu dekat. Hanya saja, rindu. Gue menyesal dulu ketika gue dan dia menjadi ‘agak’ jauh, gue cuma bisa menatap perubahan itu, tapi tidak berusaha berbuat sesuatu. Hingga akhirnya perasaan dekat itu berubah menjadi perasaan canggung.

Well, seseorang pernah bilang, sahabat itu seperti bintang, enggak selalu terlihat, tapi enggak pernah kemana-mana, selalu ada, selalu disana.

Happy Birthday My Dearest